Sabtu, 04 Desember 2010

Aku si Pria yang Jatuh Cinta


Aku bingung harus bagaimana. Perasaanku begitu bahagia. Semua yang ku tahu hanya tentang keindahannya. Dia begitu indah, dan begitu menyenangkan untuk ku perhatikan. Oh Tuhan—apa yang sedang terjadi padaku ? mungkinkah kini aku sedang jatuh cinta. Aku tak tahu kenapa aku jatuh cinta. Mungkin, karna baru saat inilah aku bisa merasakan cinta yang begitu indah dan membuatku seperti Kaktus Eforbia yang tersiram air didalam kegersangan. Kini—yang ku tahu hanyalah tentang dia! Dia yang sudah memberiku racun untuk kuminum dengan hati ikhlas.
Aku mengaguminya! Sungguh dewa-dewi.... Aku jatuh cinta kepadanya! Aku jatuh cinta! Saat aku telah jatuh cinta kepadanya, aku selalu ingin tersenyum dan terus tersenyum. Kekurangannya sudah tidak tampak lagi olehku. Aku jatuh cinta. Cinta begitu indah, dan cinta selalu membuatku merasa hidup. Siangku tak lagi seperti siang biasanya, dan malamku juga tak seperti malam biasanya. Siang ku saat ini lebih bermakna dan berarti dari sebelumnya, dan malam ku kini mulai terasa lebih panjang.
Malam ini—aku merasa begitu jatuh cinta kepadanya. Semua benda dilangit sana seperti tersenyum kepadaku. Mereka seperti mengisyaratkan kepadaku bahwa mereka tahu apa yang sedang ku rasa. Aku duduk di dekat jendela kamarku yang terbuka malam ini. Udara malam begitu dingin. Namun semakin menambah keromantisan saat-saat aku memikirkan dia. Oh Tuhan.... Kenapa aku saat ini? Apa yang terjadi padaku sebenarnya?
Hanya karna cinta yang tidak tampak oleh mata, aku sudah tersenyum-senyum senang sendiri. Bagaimana jika aku mendapatkan cinta yang tampak oleh mataku? Mungkin—aku tidak akan tidur siang dan malam. Aku begitu senang. Aku jatuh cinta dan terlalu mencintanya! Malaikat penjaga langit, ceritakanlah kepadaku tentang hati-hati pria lain yang sedang jatuh cinta. Aku begitu ingin tahu. Mungkin, agar aku bisa lebih memaknai setiap getaran yang kurasa. Tuhan, aku cinta dia. Malam ini terasa begitu lama, dan aku ingin merasakan siang esok yang penuh nuansa cinta. Nuansa dimana aku merasa lebih gembira dari biasanya.
Mungkin, aku tampak seperti orang gila. Tengah malam begini hanya menghabiskan waktu untuk menatap langit. Aku tersenyum-senyum sendiri menatap cahaya remang-remang sang bulan dan teman-temannya di langit. Jendela kamarku malam ini kubuka agar aku bisa memberitahu sang pendekar malam bahwa aku sedang jatuh cinta. Aku bingung kenapa aku dari tadi terus tersenyum-senyum sendiri. Mungkin inilah satu-satunya hal terindah yang pernah ku dapati….

1 komentar:

  1. wah.
    benar banget.
    karena cinta yang tak tampak oleh mata saja kita bisa tersenyum, apalagi kalau tampak oleh mata...
    good.

    BalasHapus